Mba Nad memaparkan, Pancasila merupakan ideologi negara atau dasar negara yang telah melibatkan pertimbangan para ulama dalam penyusunannya, sehingga dapat diyakini isi dari Pancasila telah sesuai dengan syariat agama Islam.
“Bhinneka Tunggal Ika, kalimat ini diambil dari kitab karangan Empu Tantular, yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu. Bangsa kita memiliki area yang luas dan beragam suku dan budaya. Apabila perbedaan ini tidak disikapi dengan baik, maka akan terjadi perselisihan dimana-mana. Sehingga digunakanlah semboyan Bhinneka Tunggal Ika, boleh kita berbeda tetapi harus tetap bersatu,” terangnya.
Menurut Mba Nad, nilai-nilai kebangsaan harus melekat pada masyarakat dan senantiasa diaplikasikan sampai pada wilayah terkecil termasuk di lingkungan desa.
"Mulai dari lingkup RT dan RW harus menjadi garda utama dan terdepan dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan Republik Indonesia ini,”imbuhnya.
4 pilar kebangsaan adalah tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana. 4 pilar kebangsaan ini menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat.
"Adapun konsep 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara terdiri dari: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal. 4 pilar kebangsaan ini merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri kukuh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri," pungkasnya.
0 Response to "Nur Nadlifah Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan untuk Perempuan Aswaja Brebes"
Post a Comment